Pages

Rabu, 30 Mei 2012

Manusia dan Pandangan Hidup

Pandangan hidup adalah pandangan seseorang mengenai bagaimana kehidupan seseorang di masa depan, apa orang tersebut akan merasa bahagia atau sejahtera di masa mendatang, atau malah sebaliknya. Orang yang memiliki pandangan hidup yang baik, biasanya memiliki masa depan yang baik pula. Karena sejak dari sekarang, atau sejak ia memikirkannya, orang tersebut akan secara otomatis berhati-hati dalam bertindak, orang tersebut dapat memanajemen hidupnya dengan baik dengan memilah mana yang baik serta mana yang buruk untuk hidupnya aoa bila ia pilih, ia kerjakan, atau ia ambil daam sebuah pengambilan keputusan. Namun orang yang demikian biasanya sangat berhati-hati dan biasanya terkesan kaku, sehingga jika ia berada di lingkunag nyang tidak sesuai dnegan dirinya, ia tidak akan dapat berbuat apa-apa. Maka dari itu, cobalah untuk menjadi orang yang memiliki pandangan hidup yang sederhana, bijak dalam menentukan aa yang baik dan buruk bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).
Cita-cita adalah suatu keinginan yang ada di dalam hati dan pikiran yang menggambarkan ingin kita jalanini dimasa depan. Cita-cita mendorong kita untuk melangkah lebih maju di masa depan karena hati dan pikiran kita tergerak untuk menggapai dan meraih apa yang telah kita cita-citakan selama ini.
Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterunya.
Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.

Jumat, 11 Mei 2012

Manusia dan Keadilan


keadilan adalah suatu kondisi yang mana sama-sama ditengah atau tidak berat sebelah.
macam-macam keadilan:
Menurut Frans Magnis Suseno dalam bukunya Etika Politik menyatakan bahwa keadilan sebagai suatu keadaan di mana orang dalam situasi yang sama diperlakukan secara sama.
Mengenai makna keadilan, Aristoteles membedakan dua macam keadilan, yaitu
a.      Keadilan Komulatif, dan
b. Keadilan distributive.
Sedangkan plato, guru Aristoteles, menyebutkan ada tiga macam, yaitu
a.      Keadilan komulatif adalah keadilan yang memberikan kepada setiap orang sama banyaknya, tanpa mengingat berapa besar jasa-jasa yang telah diberikan (dari kata commute = mengganti, menukarkan, memindahkan).

b.     Keadilan distributive adalah keadilan yang memberikan hak atau jatah kepada setiap orang menurut jasa-jasa yang telah diberikan (pembagian menurut haknya masing-masing pihak). Di sini keadilan tidak menuntut pembagian yang sama bagi setiap orang, tetapi pembagian yang sama berdasarkan perbandingan.

c.      Keadilan legal atau keadilan moral adalah keadilan yang mengikuti penyesuaian atau pemberian tempat seseorang dalam masyarakat sesuai dengan kemampuannya, dan yang dianggap sesuai dengan kemampuan yang bersangkutan.

d.     Keadilan merupakan hal penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Charles E. Merriam dalam Miriam Boedihardjo (1982) meletakkan keadilan ini sebagai salah satu prinsip dalam tujuan suatu Negara, yaitu keamanan ekstern, ketertiban intern, keadilan, kesejahteraan umum, dan kebebasan.
Adalah menjadi tugas pengelenggara Negara untuk menciptakan keadilan. Tujuan bernegara Indonesia adalah terpenuhinya keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini dapat diketahui baik dalam pembukaan UUD 1945 maka Negara yang hendak didirikan adalah Negara Indonesia yang adil dan bertujuan menciptakan keadilan social.
keadilan selalu beriringan dengan kejujuran. karena bila kita sudah berlaku adil otomatis ada kejujuran di dalamnya.
kejujuran adalah sesuatu pengakuan atau mengakui suatu tindakan atau perbuatan yang telah dilakukan atau masih niatan yang ada di benak kita.

Secara etimologi, jujur merupakan lawan kata dusta. Dalam bahasa Arab diungkapkan dengan "Ash-Shidqu" sedangkan "Ash-Shiddiq" adalah orang yang selalu bersikap jujur baik dalam perkataan maupun perbuatan. Kejujuran adalah akhlak terpuji. Seseorang dikatakan jujur apabila dia menyatakan kebenaran sesuai dengan fakta yang ada tanpa menambah dan menguranginya. Jujur harus menjadi akhlak dalam perkataan dan tindakan, termasuk isyarat tangan dan menggelengkan kepala. Terkadang diam pun bisa termasuk bagian dari ungkapan kejujuran.
Sedangkan para ulama terdapat perbedaan pendapat dalam memberikan definasi jujur secara terminologi, di antara definisi jujur menurut para ulama adalah sebagai berikut:
a.       Jujur adalah kata hati yang sesuai dengan yang diungkapkan. Jika   salah satu   syarat itu   ada yang hilang, belum mutlak disebut jujur
b.      Jujur adalah hukum yang sesuai dengan kenyataan, dengan kenyataan, dengan kata lain, lawan dari bohong.
c.       Jujur adalah kesesesuaian antara lahir dan batin, ketika keadaan seseorang tidak didustakan  dengan tindakan-tindakannya, begitu pula sebaliknya.
d.      Para ulama menjadikan ikhlas sebagai perkara yang tidak boleh luput dan kejujuran itu sifatnya lebih umum, yakni  bahwa semua orang yang jujur sudah tentu ikhlas. tetapi tidak semua orang yang ikhlas itu jujur.
e.       Jujur merupakan asas segala sesuatu, sedangkan ikhlas itu tidak dapat terwujud  kecuali setelah masuk dalam amal. Amal terebut pun tidak akan diterima kecuali jika disertai jujur dan ikhlas."
f.       Kejujuran adalah kemurnian hati Anda, keyakinan Anda yang mantap, dan ketulusan amal Anda.
Jujur bermakna keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi, kalau suatu berita sesuai dengan keadaan yang ada, maka dikatakan benar/jujur, tetapi kalau tidak, maka dikatakan dusta. Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seorang yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya. Seorang yang berbuat riya’ tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia telah menampakkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang dia sembunyikan (di dalam batinnya).
Terkadang sifat manusia bila sudah terdesak, maka mereka akan melakukan hal-hal yang berbading terbalik dengan kejujuran dan keadilan. contohnya saja kecurangan. kini dunia ini banyak sekali orang-orang melakukan kecurangan untuk mendapatkan hal-hal yang mereka inginkan dengan cara yang tak sulit dan cepat.
kecurangan adalah sesuatu yang amat sangat bertentangan dengan keadilan dan kejujuran. Suatu cara untuk menempuh permasalahan dengan cara yang salah atau melenceng dari normanya.
Penyebab – penyebab terjadinya kecurangan
J.S.R Venables dan KW Impey dalam buku “Internal audit” (1998) mengemukakan kecurangan terjadi karena :
A. Penyebab Utama
1.Penyembunyian (concealment)
Kesempatan tidak terdeteksi. Pelaku perlu menilai kemungkinan dari deteksi dan hukuman sebagai akibatnya.
2. Kesempatan/Peluang (Opportunity)
Pelaku perlu berada pada tempat yang tepat, waktu yang tepat agar dapat mendapatkan keuntungan atas kelemahan khusus dalam sistem dan juga menghindari deteksi.
3. Motivasi (Motivation)
Pelaku membutuhkan motivasi untuk melakukan aktivitas demikian, suatu kebutuhan pribadi seperti ketamakan .
4. Daya Tarik (Attraction)
Sasaran dari kecurangan yang di pertimbangkan perlu menarik bagi pelaku.
5. Keberhasilan (Success)
Pelaku perlu menilai peluang berhasil, yang dapat diukur baik menghindari penuntutan atau deteksi.

Sebenarnya hal-hal yang kita lakukan di dunia ini, sama seperti hukum aksi dan reaksi pada fisika. Apabila kita melakukan sebuah kebaikan maka kita akan mendapatkan kebaikan pula. dan apabila kita melakukan sebuah kejahatan maka kita akan memperoleh kejahatan pula. Tuhan tidak tidur, Tuhan selalu tahu apa yang kita perbuat sekecil apapun kebaikan atau kejahatan yang kita lakukan. sekalipun kita lakukan di tempat yang gelap, dan tak ada seorang pun yang melihatnya.

Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa
perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, dan tingkah laku yang seimbang.
Pembalasan Frontal dengan melakukan serangan langsung seperti kata-kata kasar bahkan perlawanan fisik
Perhitungan di muka hukum dengan menaaati peraturan bersaing dimuka hukum antara yang dilaporkan dan pihak pelapor.





Kamis, 10 Mei 2012

Manusia dan Penderitaan



Penderitaan adalah suatu kejadian yang ada pada hidup kita, biasanya penderitaan adalah suatu teguran dari Tuhan atas kesalahan apa yang telah kita lakukan pada waktu sebelumnya. Penderitaan terkadang bisa menjadi suatu pahala apabila kita tidak mengeluh dan sabar menjalaninya. sebenarnya Tuhan memberi kita penderitaan karena ingin menguji iman kita. sejauh mana kita bisa menghadapi dan bersabar serta ingat pada-Nya. Tuhan tidak akan pernah menguji kita dengan penderitaan yang berat melebihi kemampuan kita.
terkadang karena saking memikirkan penderitaan yang kita hadapi, kita sama saja dengan seperti sedang menyiksa diri sendiri. beban yang kita pikirkan bisa merusak semuanya terkadang atau malah semakin menambah masalah. Sisksaan ini disebut siksaan rohani. kita terlalu memikirkan penderitaan sehingga  rohani dan jiwa kita kadang bisa terguncang.
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga benipa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. 

Apabila terlalu beratnya pikiran sampai menyiksa diri sendiri dan kejadian itu sering kali terjadi pada diri kita bertubi-tubi, ini dapat menjadi phobia pada diri kita. bila sudah seperti ini dapat membahayakan diri kita. bahkan terkadang kita merasa sangat kecil di dunia ini.
Phobia merupakan suatu situasi dimana seseorang bertindak irasional dan mempunyai ketakutan yang besar akan sesuatu. Biasanya seseorang yang mempunyai phobia akan merasakan suatu ketakutan pada saat tertentu. Nah, bagaimana untuk mengetahui apakah anak atau murid Anda memiliki phobia? Apa yang Anda dapat lakukan untuk menanggulangi rasa ketakutan ini?
Secara umum, terdapat 3 macam phobia, yaitu:
1. Ketakutan untuk berada dalam suatu situasi sosial atau berinteraksi dengan orang lain.
2. Ketakutan berada disuatu tempat tertentu atau tempat yang terletak diluar ruangan.
3. Ketakutan akan bermacam-macam benda seperti ular, laba-laba atau burung.

Ketiga macam phobia diatas lebih merupakan ketakutan terhadap keadaan alam, seperti takut akan petir, takut terhadap binatang atau takut saat melihat darah atau saat mengunjungi dokter.

Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalahgangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yangbersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mentaladalah :
1.nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2.nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1.gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais jasmana maupun rokhani
2.usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3.Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan

sebab-sebab timbulnya kekalutan mental:

.Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna2.terjadinya konflik sosial budaya3.cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosialProses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yangdialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupunmelakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehinggayang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

Bentuk frustasi antara lain :
1.agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudahterjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
2.regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
3.fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
4.proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negativekepada orang lain
5.Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6.narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa oranglain
7.autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas denganfantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.


jika ingin penderitaan dan segalanya yang merugikan kita dapat berakhir, kita harus melakukan sebuah perjuangan untuk menghadapi apa yang terjadi, dan memikirkan solusi yang terbaik untuk kita.


Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusiadapat diperinci sebagai berikut :
1.Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2.Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab TuhanOrang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya.

Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidakbahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanyaanti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasipenderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan danpenderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. SIkap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkanmungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain-lain



sumber:

sherlyoctz.blog.com/2010/05/19/siksaan/






Manusia dan Keindahan



Keindahan adalah sesuatu yang dapat dilihat dengan mata dan hati, membuat kita senang merasakannya dan membuat damai untuk dilihatnya.
Keindahan bukan hanya sesuatu yang dapat dilihat dan dinikmati. tapi kita juga bisa mendapatkan keindahan dari hati. keindahan yang hanya dapat dirasakan oleh hati biasanya disebut keindahan abstrak. keindahan abstrak inilah yang biasanya abadi karena dengan tidak melihat hal yang nyata secara utuh, dapat tertanam di otak. Kenapa? karena dengan tidak mengetahui hal yang tidak nyata maka kita akan terus memikirkan dan membayangkannya untuk menjadi suatu yang indah. Dan pasti sesuatu yang kita bayangkan dan kita rancang biasanya hanya hal-hal yang indah dan menyenangkan untuk kita.
Sedangkan keindahan yang sifatnya nyata atau real, lebih banyak menggunakan mata untuk merasakannya. keindahan ini biasanya kita rasakan sesaat karena hal yang indah tapi tak pernah terpikirkan oleh kita, hanya sebatas mengagumi.

"Keindahan adalah kekuatan, ketulusan hati adalah pemurninya, senyum adalah jalannya, nasehat adalah kekayaannya, persahabatan adalah dunianya, dan cinta adalah alamnya.
Tuhan menghubungkan diri-Nya dengan setiap jiwa, melalui sentuhan yang menggetarkan hati.
Maka jika jiwamu bergetar karena sebuah keindahan, baik itu dari kalimat atau keadaan, sujudkanlah hatimu, karena sesungguhnya engkau sedang berada dalam kehadiran Tuhan yang sedang menyentuh dan menuntun hatimu menuju pengertian yang membebaskanmu dari keraguan dan ketakutanmu.
Engkau terhubung sangat dekat dengan Tuhanmu.
Semua yang kau minta telah didengar dan diangguki-Nya, sekarang tinggal engkau yang memantaskan diri bagi jawaban indah dari-Nya."
— Mario Teguh

memikirkan hal-hal yang indah sama saja dengan kita merenung. merenung adalah proses pemikiran yang fokus pada satu pemikiran saja. kadang suatu renungan ada yang tak berarah, inilah yang kadang menjadi negtif pada suatu perenungan.

Teori-teori dalam perenungan

1.Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini ialah bahwa "Art is an expression of human feeling" (Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.
2.Teori Metafisik
Merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
3.Teori Psikologis
Salah satunya ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Seni merupakan semacam permainan y menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan.
bila dalam merenung, biasanya kita mencari keserasian antara hal yang dibayangkan dengan keadaan nyata yang kita alami saat ini.

Terdapat 2 teori keserasian

a. teori objectif dan subjectif
* Teori Objectif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptak nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori objectif adalah Plato, Hegel
* Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry

b.Teori Perimbangan
Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, dan pelimpahan.
Teori pengimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunanai Kuno dulu dipahami dalam arti terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun (mempunyai bagian-bagian). Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka.
Teori ini hanya berlaku dari abad ke-5 sebelum Masehi sampai abad ke-17 Masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni.