Pages

Sabtu, 22 Oktober 2011

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
  • Orang yang tinggal di daerah tersebut
  • Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.
Salah satu contoh permasalahan tentang kependudukan adalah  ledakan penduduk
Kelahiran yang terus menerus dan kecilnya angka kematian menyebabkan pertumbuhan penduduk semakin meningkat. Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk menyebabkan meledaknya kependudukan di Indonesia. Dilihat dari beberapa aspek, banyak sekali kerugiannya. Contoh saja, Indonesia semakin penuh sesak, bantaran sungai pun menjadi pemukiman warga. Orang-orang yang tinggal disana membuang hajat dan sampah-sampah di sungai. Ini salah satu yang menyebabkan Indonesia sering kebanjiran.
Masalah lain yang timbul akibat ledakan penduduk adalah masalah ekonomi. Tenaga kerja berlimpah, namun lapangan pekerjaan hanya sedikit. Sedangkan yang membutuhkan pekerjaan banyak. Pada akhirnya angka pengangguran sangat tinggi.
Masalah pendidikan pun timbul jika orang-orang kesulitan ekonomi. Anak-anak mereka tidak dapat bersekolah. Sebagian besar anak-anak mereka disuruh mencari uang dengan bekerja yang sebenarnya tidak cocok dengan usia mereka.
Sebenarnya cara paling ampuh ya transmigrasi. Masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang minim penduduk. Daerah-daerah tersebut malah kekurangan penduduk sebagai tenaga kerja. Contohnya seperti Kalimantan. Disana sebenarnya banyak sekali lapangan kerja.  Apalagi sebagian besar lahan disana masih kosong, cocok untuk bercocok tanam seperti perkebunan kelapa sawit yang saat ini sangat dibutuhkan untuk membuat minyak goreng dan sebagainya. Entah bisa dibuat apalagi saya juga kurang paham. Tapi katanya buah kelapa sawit bermanfaat mulai dari daging sampai kulit-kulitnya. Ini sangat efisien untuk mengurangi ledakan penduduk serta mengurangi pengangguran.
Pemerintah pun sebenarnya sudah mengimbau agar para penduduk mengurangi angka kelahiran. Dengan cara menerapkan program KB (Keluarga Berencana) serta program 2 anak lebih baik (pernah lihat iklannya Shiren Sungkar & Tengku Wisnu kan?). Tapi sepertinya kurang berhasil ya? Karena masih banyak orang menganggap “banyak anak banyak rezeki”. Kenyataannya banyak anak malah banyak biaya.
Seperti contohnya tetangga saya, anaknya sampai 7 orang. Awal kehidupannya mereka masih belum merasakan kesulitan. Sekolah pun masih bertaraf SD, itupun gratis. Makan masih kecukupan. Tapi setelah anaknya besar-besar mereka mulai bingung untuk biaya pendidikan, biaya makan sehari-hari, rumah pun belum punya, mereka masih mengontrak, ayahnya sudah pensiun. Akhirnya satu persatu anak-anak mereka pun putus sekolah. Tapi dua orang anak pertama mereka sudah lulus sampai tamat SMA. Mereka berdua kini menjadi tulang punggung keluarga. Bayangkan saja, mereka berdua harus menghidupi oaring tua dan kelima adik mereka.
Harusnya bila ingin tidak terjadi seperti ini, sebelumnya mereka harus planning terlebih dahulu ingin punya anak berapa. Terlebih dilihat nantinya dari segi ekonomi, mereka bisa menghidupi anak-anak mereka atau tidak.
Mungkin cukup sampai disini saya membagikan tulisan saya, mudah-mudahan bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya. InsyAllah yaahh ^_^ semoga jd sesuatu haha



Import by http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk

0 komentar:

Posting Komentar